-Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ga cuman berkembang di India, tapi juga ke Negara lain termasuk Indonesia.
#Gimana sih caranya mereka bisa berkembang?
Pertama aku bakal ngejelasin tentang posisi Indonesia dulu nih. Jadi kepulauan Indonesia itu terbentang dari timur India dan menjadi kelanjutan dari daratan Asia Tenggara. Pas lagi jamannya perkembangan teknologi pelayaran, wilayah Indonesia jadi daerah persimpangan lalu lintas perdagangan, yaitu oleh India dan Cina. Hal ini berlangsung sejak abad ke-1 Masehi. Mula-mulanya sih mereka pake jalur darat (jalur sutra). Nah mungkin karena kurang efektif, jadi mereka pake jalur laut sehingga secara ga langsung terjadilah perdagangan antara Cina dan India yang melewati Selat Malaka. Terciptalah hubungan antara Indonesia dengan India dan Cina. Horee!
But, gimana ‘lebih jelasnya’ mereka berkembang sih masih belum tau. Ya namanya juga sejarah! Jadi masih perlu kita teliti lagi. Tapi beberapa orang mengemukakan pendapat mereka dan sekarang udah ada beberapa teori yang diakui Indonesia. Ada yang bilang 4 teori, ada juga yang bilang 5 teori. Aku sendiri masih belum yakin, which one is the right one. Berikut aku bakal ngejelasin kelima teori tersebut (yaa pilih yang lebih lengkapnya aja deh!)
1. Teori Ksatria
Bisa juga dibilang teori kolonisasi. Teori ini diungkapkan oleh F. D. K. Bosch, C. C. Berg, dan Mookerji. Menurut teori ini, budaya India masuk ke Indonesia dibawa oleh para ksatria dengan cara penaklukkan daerah-daerah tertentu di Nusantara. Teori ini muncul karena pernah terjadinya kekacauan politik di India yang menimbulkan beberapa pihak kalah sehingga mereka jadi terdesak. Akhirnya mereka kabur ke Indonesia. Dengan begitu, teori ini nekenin kalo penduduk Indonesia dikuasi oleh penduduk India.
Kelebihan teori ini: - Biasanya yang punya semangat berpetualang dan menaklukkan daerah lain tuh umumnya dimiliki oleh kaum ksatria.
- Gol. Ksatria ga menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
- Kurangnya bukti-bukti peninggalan
Coba deh kita pikirin, kalo emang bener yang nyebarin agama dan kebudayaan Hindu-Buddha itu gol. Ksatria, pasti ada peninggalannya semacam jaya prasasti, jayastamba, tugu kemenangan, dll kan? Tapi pada kenyataannya ga ditemuin yang kaya gitu. Adapun prasasti Tanjore yang nyeritain tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh salah satu kerajaan Cola di India, ga bisa nguatin teori ini. Kenapa? Soalnya penaklukkan tersebut terjadi pada abad ke-11, sedangkan bukti-bukti yang diperlukan harusnya udah ada pada waktu yang lebih awal lagi.
2. Teori Waisya
Dicetuskan oleh N. J. Krom. Menurut beliau, orang India dateng ke Indonesia untuk berdagang. Para pedagangnya diyakini menetap di Indonesia, trus mereka berinteraksi dengan penguasa-penguasa Indonesia. Ada juga yang nikah sama wanita-wanita Indonesia. Jadilah diyakini bahwa yang ngebawa budaya India itu kaum Waisya (pedagang).
Kelebihan:
- Coba kita pikir, pedagang pasti ngebutuhin area perdagangan yang luas agar lebih untung kan? Di Indonesia kan luas tuh, apalagi SDA nya juga melimpah. Nah, jadi teori ini masuk akal juga
- Agama Hindu cuman bisa didapetin karena keturunan, maka para pedaganglah yang nurunin agama Hindu dengan orang Indonesia, sehingga agamanya dapat tersebar
- Gol. Waisya ga menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
- Peta persebaran kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha ditemuin lebih banyak di pedalaman Indonesia. Harusnya kalo emang bener agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dibawa sama kaum Waisya, berarti persebarannya lebih banyak di daerah pesisir pantai dong?
3. Teori Brahmana
Dikemukakan oleh Van Leur. Teori ini bilang bahwa yang ngebawa kebudayaan India ke Indonesia itu ya orang-orang Hindu yang berkasta Brahmana. Jadi, konon sih mereka diundang dateng ke Indonesia oleh para penguasa Indonesia sebagai akibat kontak perdagangan dengan India. Tujuan undangan ini untuk nerhadapan dengan orang-orang India dengan taraf yang sama dan untuk meningkatkan keadaan negerinya.
Kelebihan:- Kaum Brahmana menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
- Cuman kaum Brahmana lah yang bisa ngadain upacara khusus untuk menjadikan seseorang menjadi pemeluk Hindu (Vratyastoma)
Kelemahan:
- Kslo dalam tradisi agama Hindu, kaum Brahmana tuh ga boleh nyebrangin lautan. Lho terus mereka ke Indonesia gimana ya?
4. Teori Arus Balik
Dicetuskan oleh F.
D. K. Bosch. Merasa pernah mendengarnya? Ya, beliau yang sebelumnya mencetuskan
teori Ksatria. Teori arus balik juga sebenarnya merupakan lanjutan dari teori
Brahmana. Menurut teori ini, yang udah berperan dalam penyebaran kebudayaan
India di Indonesia adalah kaum cendekiawan yang berasal dari Indonesia sendiri
*lho. Jadi awalnya tuh ada pendeta yang mengunjungi Indonesia untuk mengajarkan
agama Hindu-Buddha kepada calon-calon pendeta di kalangan istana. Nah, melalui
para calon pendeta tersebut nanti bakal timbul suatu ikatan langsung *ea._.
dengan India. Selanjutnya para pendeta Indonesia gantian, mengunjungi India
guna memperdalem agama Hindu dan Buddha. Setelah itu mereka balik lagi ke
Indonesia untuk menyebarkan ajaran yang telah mereka dapatkan di Indonesia.
Kelebihan:- Emang bener ada kemungkinannya kalo para bangsawan di Indonesia pergi ke India untuk belajar agama dan budaya Hindu-Buddha. Tujuannya untuk apa? Ya ngarepnya sih dengan ilmu yang mereka dapetin dari India, nanti kaum bangsawannya bisa berkuasa di Indonesia dengan mencontoh kebudayaan Hindu-Buddha
Kelemahan:
- Tapi kalo dipikir-pikir lagi, kemungkian orang Indonesia untuk belajar agama Hindu-Buddha ke India juga susah sih. Soalnya pas masa itu orang Indonesia masih bersifat pasif.
5. Teori Sudra
Inilah teori (tambahan) yang ke-5. Teori ini dikemukakan oleh Van Faber. Teori ini ngejelasin kalo jaman dulu tuh di India terjadi banyak peperangan sehingga kaum Sudra (kaum budak) bermigrasi ke wilayah Indonesia. Mereka menetap disini, malahan ada yang nikah sama masyarakat pribumi juga. Jadilah mereka sekalian nyebarin agama dan kebudayaan Hindu-Buddha juga. Sejak itu, ada peningkatan yang signifikan terhadap kepercayaan Hindu dan Buddha.
Kelebihan:
- Let's think it again. Kaum Sudra kan mungkin udah stres tuh di India, jadi mereka ke Indonesia untuk mengubah kehidupan mereka (soalnya mereka di India jadi pekerja kasar atau budak sih!). Hm, masuk akal kan?
Kelemahan:
- Mereka mau ke Indonesia, tapi ga bisa menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Gimana dong?
- Sayangnya, umumnya mereka juga ga punya ilmu pengetahuan/pendidikan
- Biasanya kalo budak itu ada tuannya kan? Kalo mereka ke Indonesia, pasti ada kasta yang lebih tinggi dari mereka yang nganterin mereka (yaitu tuannya). Lho, trus jadi yang nyebarin agama Hindu-Buddha itu kaum Sudra atau tuannya? Hayo siapa hayoo...
Dari kelima teori tersebut, ada teori yang paling dipercayai. Hmm, apakah kalian bisa menebak apakah teori tersebut. Clue nya, liat aja yang paling kuat itu kira-kira golongan apa? Yap, golongan kaum Brahmana. Soalnya Teori Brahmana lah yang punya bukti-bukti yang nyata seperti;
- Agama Hindu itu bukanlah agama yang demokratis karena urusan keagamaan itu hanya dimiliki oleh kaum Brahmana, sehingga hanya golongan Brahmana lah yang berhak dan mampu menyiarkan agama Hindu.
- Prasasti yang pertama di Indonesia berbahasa Sanskerta. Sedangkan di India sendiri baha itu cuman digunain dalam kitab suci dan upacara keagamaan. Kalo disimpulkan, maka kaum Brahamana lah yang ngerti dan nguasaain pengunaan bahasa tersebut.
Sekian penjelasan dari “Teori Masuk dan Berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesia”. Informasi-informasi yang aku sampein bersumber dari:
Farid, Samsul. 2013. Sejarah Indonesia. Bandung: Yrama Widya.