Senin, 01 Februari 2016

One of My Experiences



.      My happy experience, but at the same is sad too/?

Salah satu pengalamanku yang paling sangat berkesan sekali (*wus pemborosan kata) adalah ketika perpisahan kelas 9. Aku saaaangat senang. Lho, perpisahan kok malah seneng? Ya, actually this is my experience that was so fun yet so sad, very sad for me. Yang membuatku senang adalah karena saat itulah aku dapat memuas-muaskan diriku untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Ya, teman-temanku tercinta. Aku tidak perlu memikirkan tugas yang menantiku. Ya namanya juga perpisahan, masa iya masih ada tugas? Duh, stres kalau beneran seperti itu. Yaa, palingan cuman rada khawatir aja sih menanti hasil ujian-ujianku dan hasil tes masuk MAN, hehe.

Kami pergi ke Jogjakarta sejak tanggal 19-21 Mei 2015. Kami pergi ke banyak tempat. Kemana saja? Ehm... Pokoknya banyak deh! (alah bilang aja lupa) Kenangan yang paling indah bagiku adalah ketika kami pergi mengunjungi Candi Prambanan.

Aku bersama 2 teman dekatku, Nadhifa dan Andhara pergi bersama dari tempat bus berparkir menuju Candi Prambanan. Ketika kami baru datang, kami sudah disambut oleh orang-orang yang menawarkan kami payung. Pertama yang muncul di benakku adalah, “Lho? Untuk apa payung? Untuk bergaya ketika difoto?”. Oalah, ternyata payung itu dimaksudkan untuk melindungi diri kita dari panasnya sinar matahari. Yaampun, pake payung segala! Ga perlu ah, nanti ribedh bawanya. Biarkanlah aku panas-panasan, kan seru. Begitulah pikirku. Tapi ternyata berbeda dengan yang dipikirkan oleh Nadhifa dan Andhara. Mereka tertarik untuk menyewa payung. Yasudah, biarkan saja mereka yang menyewa 1 payung itu hanya untuk mereka berdua. Aku ga perlu ikutan, hehe. Dan terbukti, ternyata ribedh juga bawanya. Baru melalui beberapa lantai di candi, akhirnya mereka memutuskan untuk melipat saja payungnya. Eh, tapi ternyata ada kegunaannya juga deng. Ketika kami disodorkan payung oleh yang lainnya (maksudnya sih nawarin untuk menyewa), kami cukup mengangkat payung kami sambil memberikan kode, “Udah nyewa payung, mba.”

Duh, bahagia banget waktu itu. Aku bisa bersama dengan teman-temanku. Aku pun juga mengambil beberapa foto bersama orang-orang yang aku sayang (iya beberapa doang, ga banyak soalnya aku rada malu kalo masalah foto-fotoan *ini ciyusan lho*). Tapi sungguh, aku sangat bahagia. Aku dapat menciptakan kenangan yang sangat indah bersama mereka. Ya, kenangan bersama menaiki Candi Prambanan sampai ke puncaknya. 

Tapi akhirnya aku sadar, bahwa tidak lama lagi aku akan berpisah dengan mereka. I was happy yet so sad. Dan setelah berfoto dengan salah satu teman dekatku dari kelas lain, aku memasuki bus  dan aku pun menitikkan air mata. Aku sangat bahagia, pada akhirnya aku dapat membuat kenangan baru dengannya. Dan kenangan itu dapat aku bentuk ke suatu bentuk yg real, yaitu foto. Biarpun hanya dengan 1x foto, aku sudah merasa sangat bahagia. Tapi disaat yang bersamaan aku juga dilanda oleh perasaan khawatir, sedih dan takut akan berpisah dengannya. Yang membuatku tetap bersemangat adalah dengan optimis akan adanya kesempatan untuk bertemu dengannya kembali.

Kenangan manis dan pahit yang berkesan bagiku. And this story was told by me for my beloved friends.




Btw, kenapa guru sejarahku memberikanku tugas untuk menceritakan pengalaman yang berkesan ya? Ya aku menebaknya sih, mungkin beliau ingin membuat kami sadar bahwa sebenarnya sejarah itu erat sekali keberadaannya dengan kehidupan kita. Nah coba pikirkan, apa saja yang telah kalian lalui dengan orang-orang yang kalian sayang. Hal itu dapat kita sebut dengan ‘sejarah’ karena terjadi pada masa lampau, dan merupakan hal yang penting, ya kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar