. My happy experience, but at the same is sad too/?
Salah satu pengalamanku yang paling sangat
berkesan sekali (*wus pemborosan kata) adalah ketika perpisahan kelas 9. Aku
saaaangat senang. Lho, perpisahan kok malah seneng? Ya, actually this is my experience that was so fun yet so sad, very sad for
me. Yang membuatku senang adalah karena saat itulah aku dapat
memuas-muaskan diriku untuk menghabiskan waktu bersama mereka. Ya,
teman-temanku tercinta. Aku tidak perlu memikirkan tugas yang menantiku. Ya
namanya juga perpisahan, masa iya masih ada tugas? Duh, stres kalau beneran
seperti itu. Yaa, palingan cuman rada khawatir aja sih menanti hasil ujian-ujianku
dan hasil tes masuk MAN, hehe.
Kami
pergi ke Jogjakarta sejak tanggal 19-21 Mei 2015. Kami pergi ke banyak tempat.
Kemana saja? Ehm... Pokoknya banyak deh! (alah bilang aja lupa) Kenangan yang
paling indah bagiku adalah ketika kami pergi mengunjungi Candi Prambanan.
Aku
bersama 2 teman dekatku, Nadhifa dan Andhara pergi bersama dari tempat bus
berparkir menuju Candi Prambanan. Ketika kami baru datang, kami sudah disambut
oleh orang-orang yang menawarkan kami payung. Pertama yang muncul di benakku
adalah, “Lho? Untuk apa payung? Untuk bergaya ketika difoto?”. Oalah, ternyata
payung itu dimaksudkan untuk melindungi diri kita dari panasnya sinar matahari.
Yaampun, pake payung segala! Ga perlu ah,
nanti ribedh bawanya. Biarkanlah aku panas-panasan, kan seru. Begitulah
pikirku. Tapi ternyata berbeda dengan yang dipikirkan oleh Nadhifa dan Andhara.
Mereka tertarik untuk menyewa payung. Yasudah, biarkan saja mereka yang menyewa
1 payung itu hanya untuk mereka berdua. Aku ga perlu ikutan, hehe. Dan
terbukti, ternyata ribedh juga bawanya. Baru melalui beberapa lantai di candi,
akhirnya mereka memutuskan untuk melipat saja payungnya. Eh, tapi ternyata ada
kegunaannya juga deng. Ketika kami disodorkan payung oleh yang lainnya
(maksudnya sih nawarin untuk menyewa), kami cukup mengangkat payung kami sambil
memberikan kode, “Udah nyewa payung, mba.”
Duh, bahagia banget waktu itu. Aku bisa
bersama dengan teman-temanku. Aku pun juga mengambil beberapa foto bersama
orang-orang yang aku sayang (iya beberapa doang, ga banyak soalnya aku rada
malu kalo masalah foto-fotoan *ini ciyusan lho*). Tapi sungguh, aku sangat
bahagia. Aku dapat menciptakan kenangan yang sangat indah bersama mereka. Ya,
kenangan bersama menaiki Candi Prambanan sampai ke puncaknya.
Tapi akhirnya aku sadar, bahwa tidak lama
lagi aku akan berpisah dengan mereka. I
was happy yet so sad. Dan setelah berfoto dengan salah satu teman dekatku
dari kelas lain, aku memasuki bus dan
aku pun menitikkan air mata. Aku sangat bahagia, pada akhirnya aku dapat
membuat kenangan baru dengannya. Dan kenangan itu dapat aku bentuk ke suatu
bentuk yg real, yaitu foto. Biarpun hanya dengan 1x foto, aku sudah merasa sangat bahagia. Tapi
disaat yang bersamaan aku juga dilanda oleh perasaan khawatir, sedih dan takut
akan berpisah dengannya. Yang membuatku tetap bersemangat adalah dengan optimis
akan adanya kesempatan untuk bertemu dengannya kembali.
Kenangan
manis dan pahit yang berkesan bagiku. And
this story was told by me for my beloved friends.
Btw, kenapa
guru sejarahku memberikanku tugas untuk menceritakan pengalaman yang berkesan
ya? Ya aku menebaknya sih, mungkin beliau ingin membuat kami sadar bahwa
sebenarnya sejarah itu erat sekali keberadaannya dengan kehidupan kita. Nah
coba pikirkan, apa saja yang telah kalian lalui dengan orang-orang yang kalian
sayang. Hal itu dapat kita sebut dengan ‘sejarah’ karena terjadi pada masa
lampau, dan merupakan hal yang penting, ya kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar