Senin, 01 Februari 2016

Pengertian Sejarah


Assalamuálaikum teman-teman semuaaaa.

Wah udah lama banget ya ga ketemu. Iya maaf banget nih, terakhir nge-post di blog ini waktu aku masih kelas 8 sedangkan sekarang aku udah kelas 10 ._.v. Soalnya setelah itu aku udah naik kelas ke kelas 9. Udah mulai sibuk nonton anime mulu. Aku sendiri juga ga nyadar, tau-tau udah lulus dari MTs dan masuk MAN aja //alah alesan.

Well, aku juga ga nyangka ternyata aku akan bersekolah di sebuah boarding school kaya gini. Yaa, jadi mohon maklum aja yak, ni blog makin ga keurus aja deh hehe. Dan aku membuat posting-an ini pun juga sebenarnya karena aku diberi tugas dari guruku. Eh tapi ga cuman karena itu doang kok, aku juga pingin silahturrahim sama kalian semua juga ^^.

Yak dan kali ini aku akan membahas tugas yang diberikan oleh guru Sejarah Indonesia ku. Mohon maaf kalo tiba-tiba suasananya langsung berubah, begitu pula gaya bahasanya. *seketika langsung serius*

.      Pengertian Sejarah

Dilihat dari sudut pandang bahasa…
v  Secara etimologis berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang berarti pohon. Loh, maksudnya? Jadi kalau bentuk pohonnya dihubungkan dengan skema dari sisilah suatu keluarga, nanti silsilahnya akan menyerupai bentuk pohon yang dibalik.
v  Menurut KBBI, sejarah adalah:
·         Asal usul, keturunan atau silsilah;
·         Kejadian atau perisitiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo;
·         Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
           v Kalau dalam bahasa Inggris disebut: history. Nah history itu berasal dari bahasa Yunani; istoria yang berarti informasi atau pencarian.
New American Encyclopedia mengatakan bahwa  sejarah meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu. Memiliki urutan waktu tertentu dan ada keterkaitan antara suatu perisitiwa dengan peristiwa lainnya.
v  Sedangkan dalam bahasa Belanda disebut dengan Gochiusa. Eh bukan deng, itu sih judul anime. Yang benar itu gechiedenis. Pengertiannya sih hampir sama, yaitu sesuatu yang telah terjadi.

Sedangkan dari sudut pandang oleh sejumlah tokoh…
Ø  Hedrotus (484-425 SM), mengatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan bergerak ke depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak melingkar dimana tinggi dan rendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu sendiri.
Ø  Ibnu Khaldun (1332-1406 SM), mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang manusia dan peradabannya dengan seluruh proses dan perubahan secara nyata disertai sebab dan akibatnya.
Ø  R. G. Collingwood (1889-1943), mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan manusia pada masa lampau.
Ø  Sartono Kartodirjo (1921-2007), mengatakan kalau sejarah itu punya dua pengertian, yaitu sejarah objektif dan subjektif. Sejarah objektif adalah sejarah yang menunjuk pada kejadian itu sendiri, sedangkan sejarah subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi emosi dan pikiran sejarawan tentang suatu peristiwa.
Ø  R. Mohammad Ali, mengartikan sejarah sebagai berikut:
·           Keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa dan kenyataan yang memang benar-benar terjadi di sekitar kita;
·           Cerita tentang perubahan-perubahan itu sendiri.
·           Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan peristiwa, kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Ø  Muhammad Yamin (1903-1962), mendefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari berbagai peristiwa yang dapat dibuktikan.

Nah, sedangkan menurutku sendiri sejarah adalah segala sesuatu mengenai perisitiwa penting tentang manusia yang terjadi pada masa lampau. Intinya sih gitu. Jadi kalau kejadian tentang kucing yang melahirkan 6 anaknya sekaligus tidak bisa disebut dengan ‘sejarah’, karena bukan tentang manusia. Begitu pula dengan prediksi bahwa tahun depan kota Jakarta akan bebas dari ‘kemacetan’ tidak dapat disebut dengan sejarah. Bukannya karena persentase kemungkinannya yang kecil *eh, melainkan karena hal tersebut baru akan terjadi tahun depan (future), bukan pada masa lampau (past). Adapun ketika kamu pernah mengompol saat kamu kecil dahulu. Hal tersebut tidak dapat disebut ‘sejarah’ karena kejadian itu bukan merupakan perisitiwa penting (apakah kamu mau ada sejarah “Ketika Ucok Mengompol”?). Sama halnya dengan Kirito yang melamar Asuna. Hal itu bukan merupakan sejarah karena itu hanya terjadi in fantasy world, not real *hiks.

Kajian pustaka:
Farid, Samsul. 2013. Sejarah Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar