Rabu, 23 November 2016

Cara Indonesia dalam Menghadapi MEA dan AFTA

Pertama-tama, aku mau nanya nih. Kalian udah pada tau belum, MEA dan AFTA itu apa? Kalau belum, coba dicari dulu infonya ya.

Nah, dalam menghadapi pasar bebas ASEAN itu, Indonesia udah ngebuat Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA. Dalam Cetak Biru MEA ini, ada 12 sektor yang diprioritaskan pemerintah.

12 sektor itu terdiri dari:
      ·         7 sektor barang (industri agro, otomotif, perikanan, industry berbasis karet, industry berbasis kayu, dan tekstil)
      ·         5 sektor jasa (transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistic, dan teknologi informasi)



Sampai saat ini Pemerintah Indonesia udah ngebuat beberapa strategi, antara lain:

      1.       Penguatan Daya Saing Ekonomi

Pada 27 Mei 2011, pemerintah ngeluncurin Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI ini sebagai perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Nah sejak diluncurkan MP3EI ini, udah dilaksanain Grundbreaking sebanyak 94 proyek sector rill dan pembangunan infrastruktur.

      2.       Program Aku Cinta Indonesia (ACI)

Pernah denger kan? Yang biasanya ada di iklan-iklan tivi, “Aku cinta, produk-produk, IN-DO-NE-SIA!”. Yaa semacam itulah.

ACI ini adalah salah satu gerakan “Nation Branding”, yaitu bagian dari pengembangan ekonomi kreatif. Gerakan ini udah ada dari sekitar tahun 2009-sekarang. Biasanya dikampanyekan dalam produk-produk dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwasata, dll.

      3.       Penguatan Sektor Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM)

Menteri KUKM, Syarief Hasan bilang kalo persiapan KUKM nasional dalam menghadapi era MEA 2015 udah cukup baik, kira-kira udah sekitar 60-70%. Sebagai persiapan, pemerintah udah ngelaksanain beberapa upaya strategis, salah satunya yaitu ngebentuk Komite Nasional Persiapan MEA 2015. Tujuannya buat ngerumusin langkah antisipasi, juga ngelakuin sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015 ini.

Nah, langkah-langkah antisipasi yang udah disusun Kementerian KUKM diantaranya peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM local, dan penciptaan iklim usaha yang kondusif. Langkah antisipasi ini dilakuin buat ngebantu pelaku KUKM untuk menyongsong era pasar bebas ASEAN.

      4.       Penguatan Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Biarpun mirip, tapi beda lagi nih sama KUKM di atas. UMKM ini lebih men-detail. Buat ningkatin UMKM di Indonesia, udah dilaksain beberapa program, contohnya seperti Pameran Koperasi dan UKM Festival pada tanggal 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Hayoo, pada dateng ga?

Acara ini bertujuan buat ngenalin produk-produk UKM yang ada di Indonesia, juga sebagai pemicu bagi masyarakat agar lebih kreatif lagi dalam mengembangkan UKM.

Pihak Kementerian Perindustrian juga lagi ngelaksanain pembinaan dan pemberdayaan terhadap sector Industri Kecil Menengah (IKM) yang merupakan bagian dari sekotr UMKM. Penguatan IKM ini penting sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Caranya dengan memperluas kesempatan kerja dan menghasilkan barang atau jasa buat diekspor. Nah, kalo kaya gini, Indonesia bakal berkembang banget, kan? Selain itu, koordinasi dan konsolidasi antar lembaga dan kementerian juga terus ditingkatin sehingga factor penghambat dalam KUKM, juga UMKM dapat dikurangi.



      5.       Perbaikan Infrastruktur

Selama tahun 2010 udah banyak dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur. Ga percaya? Nih contohnya perkembangan prasarana jalan. Jalur khusus untuk busway udah semakin dipertegas. Lampu merah khusus pejalan kaki lewat juga udah ada kok! Itu cuman sebagian kecil. Coba kamu liat juga perkembangan perkeretaapian, transportasi darat, laut, udara, komunikasi dan informatika, sama ketenagalistrikan. Udah lumayan berkembang, kan?

      6.       Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Salah satu caranya melalui jalur pendidikan. Contohnya adalah merehabilitasi ruang kelas rusak berat, walaupun masih ada beberapa kelas tingkat SD dan SMP yang masih dalam kondisi parah.

      7.       Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan

Dalam rangka mendorong Percepatan, Pencegahan, dan Pembatasan Korupsi, udah dibentuk salah satu strateginya. Yaitu pencegahan dan pemberantasana korupsi jangka anjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014. Upaya ini ditingkatin melalui koordinasi dan supervise yang dilakukan KPK terhadap Kejaksaan dan Kepolisian.


Selain beberapa strategi di atas, sebenarnya Indonesia punya kelebihan yang lain. Indonesia diuntungkan dengan demografi, geografi, dan banyak sekali komditi yang bisa diandalkan dan dipersiapkan dalam AFTA. 


Ada beberapa orang berpendapat kalo Indonesia sebenarnya masih belum siap bersaing- kalo dibandingkan sama kesiapan negara lain. Kita bisa ngeliatnya dari kesiapan Sumber Daya Manusia, emang belum seluruhnya siap. Ga cuman itu, tapi ada juga di beberapa bidang yang lain. Contohnya dari segi bahasa. Bisa dibilang ga sepenuhnya rakyat Indonesia jago dalam berbahasa Inggris/bahasa asing lainnya. Kalo dibandingkan sama negara Thailand yang udah nyiapin SDM sebaik mungkin, mereka bahkan sampe ngebuka sekolah bahasa Indonesia di negaranya buat ngadepin MEA/AFTA ini.

Kalo ditanya, "Siapkah Indonesia menghadapi MEA/AFTA?". Jujur, aku sendiri masih bingung buat ngejawabnya. Kalo menurut kalian sendiri gimana?

Siap ga ya...


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar